Awalnya Helsen sakit pada tahun 2012, waktu itu usia Helsen dua tahun lebih. Gejala yang dialami Helsen pada awalnya panas dan tumbuh benjolan dikepalanya hingga menjadi luka. Mata Helsen berubah kuning dan perut membengkak. Selain itu Helsen sering sekali buang air kecil yang terus menerus serta minum yang berlebihan. Ternyata setelah diamati dengan seringnya buang air kecil , Helsen pun jadi banyak minum. Helsen awalnya berobat di rumah sakit Bengkulu kurang lebih selama satu tahun tetapi belum menunjukkan adanya perubahan. Lalu orang tua Helsen mendapat surat rujukan ke Jakarta tepatnya di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Setelah dilakukan pemeriksaan, barulah Helsen terdiagnosa Histiocytosis. Selain pemeriksaan di Hematologi, Helsen juga di anjurkan untuk pemeriksaan ke bagian Endokrin dan bagian Gastro Hepatologi untuk penelitian bagian dalam. Helsen juga dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Sesuai anjuran tersebut, Helsenpun menjalani kemoterapi dan hingga saat ini sudah dilakukan sebanyak 17 kali. Kondisi Helsen membaik tapi bola mata Helsen dan perut yang membengkak belum ada perubahan. Saat ini Helsen masih dalam pengobatan, namun sementara kemoterapi dihentikan sampai dokter menganjurkan kembali kemoterapi, dengan tetap mengkonsumsi obat – obatan sebagai penunjang untuk kesembuhan Helsen. Namun obat-obatan tidak sepenuhnya dapat bantuan dari Jaminan yang kami gunakan. Diantaranya obat Minirin nasal spray yang diresepkan oleh dokter Endokrin. Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia memberikan bantuan Obat yang diperlukan oleh Helsen yaitu MINIRIN NASAL SPRAY yang mana fungsi obat tersebut untuk menahan pembuangan urin yang terus menerus dan mengurangi rasa haus yang amat sangat bagi Helsen. Pengobatan Helsen dengan menggunakan Jamkesmas dan memang dari keluarga tidak mampu sedangkan…